Simpan » Diposting oleh Unknown » Selasa, 01 Januari 2013 »
permalink

Selasa, 01 Januari 2013
Unknown
No comments

Perjalanan Peran Dari Koran

koran2Segala sesuatu yang dilakukan manusia akan menjadi sebuah peristiwa dikemudian hari. Zaman modern ini sudah dikenal media pers untuk mendokumentasikan hal tersebut, yaitu salah satu di antaranya koran. Koran atau surat kabar adalah media komunikasi yang berisi informasi aktual dari berbagai aspek kehidupan, yaitu politik, ekonomi, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya. Surat kabar adalah salah satu media untuk penyebaran fakta dari sebuah peristiwa agar diketahui publik (sebagai opini publik). (Yunus, 2010:29).
Dewasa ini isi koran tidak hanya memuat artikel berita saja, tetapi ada iklan, lowongan pekerjaan, cerpen, ensiklopedia, dan sebagainya. Koran dalam penyajiannya juga dibantu penjelas dengan keterangan foto. Bentuk koran yang berisikan artikel dan gambar tanpa disadari sama dengan bentuk penemuan gambar zaman purba yang berada di goa – goa, misalnya leang – leang di Sulawesi. Leang – leang di situ menceritakan suatu upacara keagamaan baik untuk menghormati leluhur, juga untuk meminta leluhur agar ladang mereka tumbuh subur.
Yuanda Anandatama dalam catatanya menuliskan, Koran lahir pada zaman romawi kuno yang menggunakan gulungan Arca Diurna untuk menerbitkan kejadian sehari – hari. Fungsi dari korannya pun berkembang dari masa kemasa, koran yang dimaksudkan untuk memberi informasi harian dikontrol dengan ketat, hal tersebut terjadi di Inggris. Koran di Inggris dikontrol dengan ketat oleh pemerintah kolonial dan pejabat agama, karena ditakutkan koran tersebut akan menyebarkan berita yang dapat menggeser kekuasaan. Sedangkan di Amerika muncul koran Daily News dan Kansas City Star yang mempunyai konsep pelayanan masyarakat sebagai fungsi dari sebuah koran. Terlihat betul bahwa koran memiliki peran yang penting untuk pembentuk opini publik, di Inggris saat itu bahkan harus dikontrol ketat. Saat ini hal tersebut akan masuk dalam kasus pelanggaran pers, berupa pembatasan terhadap cara kerja pers. Sedangkan di Amerika, koran memiliki fungsi sebagai aspirasi masyarakat, sehingga masyarakat dapat menyuarakan pendapat dan dipublikasikan dalam koran tersebut.
headline-koran_ocxi
Di Indonesia juga mengalami perubahan fungsi koran dari masa ke masa. Masih dikutip melalui catatan milik Yuanda Anandatama, fungsi pers mengalami pembabakan sebagai berikut, (1) 1945-an, sebagai alat perjuangan (2) 1950-an hingga 1960-an, sebagai partisan yang mempunyai tujuan sama dengan partai-partai politik yang mendanainya. (3) 1970-an hingga1980-an, sebagai alat komersial dengan pencarian dana masyarakat, serta jumlah pembaca yang tinggi (4) Awal 1990-an, sebagai proses repolitisasi (5) Awal reformasi 1999, lahir pers bebas di bawah kebijakan pemerintahan BJ. Habibie, yang kemudian diteruskan pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang ini.
Fungsi dari masing – masing point tersebut dilihat dari kapan koran tersebut diterbitkan. 1945 misalnya, koran yang berfungsi sebagai media perjuangan digunakan sebagai pembentuk opini masyarakat dengan mengobarkan semangat perjuangannya. Semangat merebut dan memperjuangkan kemerdekaan yang direnggut serta dimaksudkan sebagai media informasi perkembangan politik yang terjadi saat itu. Namun, dari beberapa sejarah yang kita tahu, koran di zaman ini memiliki banyak hambatan.
Sedangkan penjabaran fungsi 1950 – 1960 dari poin ke dua dapat koran memihak dengan mengiklankan parpol yang memberi mereka dana. Bila sekarang dilihat dari segi etika pers, itu sudah menyalahi aturan. Karena pers harusnya netral dan tidak memihak, tapi digunakan untuk kepentingan partai.
Di periode tahun selanjutnya pada 1970 – 1980, pers memiliki fungsi berbeda lagi yakni koran mulai mencari dana dari popularitas seberapa banyak peminat baca. Maka di sini redaksi koran berlomba – lomba untuk memberikan inovasi informasi, artikel bermanfaat, rubrik menarik, dan sebagainya. Semakin banyak pembaca, semakin mandiri koran tersebut.
Zaman pers yang bersifat repolitisasi terjadi di 1990, koran mulai dengan membuat artikel yang melawan pemerintahan untuk mendapatkan rezim reformasi. Karena di tahun sebelumnya, seperti yang kita ketahui pemerintah terlalu bersifat otoriter dan membatasi ruang gerak demokrasi bahkan dalam pers sekalipun.
Pada 1999 hingga sekarang pers mulai menemukan jalannya sendiri, tetapi masih di bawah kebijakan pemerintahan. Bisa dilihat sekarang pers memiliki kebebasan yang dilindungi misalnya, dari berbagai artikel berita di koran. Dalam hal ini koran berfungsi memberi infomasi bagi masyarakat, tidak hanya informasi ringan, namun informasi yang dapat menambah wawasan kita, baik secara nasional maupun internasional.
koran1
Perjalanan pers terutama koran, sebagai pendobrak pintu pengetahuan juga pembentuk opini publik telah mengalami banyak perubahan dan perjalanan berliku. Pers bebas apabila pemerintahannya yang tidak otoriter, tetapi bila pemerintah yang tidak ingin terjadi perubahan akan memonitori secara ketat pers tersebut. Di Indonesia pers mengalami berbagai perubahan sifat dan fungsi sebagaimana keadaan lingkungan masyarakatnya. Pers pada dasarnya akan berfungsi baik untuk memberikan berbagai informasi dari berbagai peristiwa. Namun, bagaimana masyarakat menafsirkan dan menanggapinya yang berbeda – beda. Jadi sebagai pembaca yang kritis di era modern ini marilah berfikir dan berperilaku seperti dasar pancasila. Menghormati dan menyaring informasi yang berkembang di sekitar kita. Karena tidak dipungkiri pers yang bebas juga memberikan informasi yang beragam. Oleh karena itu, pembaca yang pintar adalah yang dapat menyerap informasi sesuai dasar negara dan tidak menyalah gunakan perkembangan informasi yang disajikan media pers terutama koran.
Writer : Amalia Cahaya Ramadhani
Daftar Pustaka :
Utama, Y. 1978. Perspektif Pers Indonesia. Jakarta: LP3S.
Anandatama, Y, 2010, Peran Pers dan Media Cetak dalam kemunculan era Reformasi: Serangkai kata (online), (http://namasayayuana.blogspot.com/2010/01/peran-pers-dan-media-cetak-koran-dalam.html, diakses 22 November 2012).
Anandatama, Y, 2010, Peran Pers dan Media Cetak dalam kemunculan era Reformasi: Serangkai kata (online), (http://namasayayuana.blogspot.com/2010/01/peran-pers-dan-media-cetak-koran-dalam.html, diakses 22 November 2012).


Reaksi:

0 komentar:

Ayo komentar kamu yang pertamax wa di Perjalanan Peran Dari Koran

 
powered by blogger.com 4sek4w4n mobile template

Ads